HATI DISAPA ANGIN RINDU
Alhamdulillah.
Subhanallah wa bihamdih. Kenikmatan menghirup udara Islam itu masih ada lagi.
Kuasa Allah menggerakkan jari-jemari saya sehingga ayat demi ayat duduk statik
pada tempatnya.
Allah…
Allah mengidangkan saya dengan pelbagai ujian. Alhamdulillah. Hidangan Allah
itu sungguh nikmat. Benarlah, hati yang Allah pinjamkan ini sering sahaja
berbolak-balik andai tali iman tidak kuat mengikat hati kita.
Allah…
Allah begitu sayang akan hampa-hamba-Nya. Cuma kebanyakan dari kita terus leka
makan makanan palsu berintikan kenikmatan dunia dan lupa pada Maha Pencipta.
Allah… Hinanya diri ini di sisi-Mu tetapi Engkau masih menyayangiku. Engkau
menjentik hatiku untuk terus taat dan mengingati-Mu. Hati ini disapa angin rindu.
Rindu untuk selalu berdoa, merintih pada-Nya.
Allah…
Allah pinjamkan kita hati. Maka, mari kita jaga hati kita selalu. Jangan biarkan hati kita kotor dengan habuk-habuk
prasangka buruk. Jangan biarkan hati kita ternoda dengan sifat mazmumah. Jangan
biarkan hati kita gelap tanpa nur Allah. Masuklah pintu taubat selagi belum
ditutup Allah. Muhasabah diri. Marilah kita sama-sama berpimpin tangan menuju
redha-Nya. Allah… Subhanallah.
Bila angin
hidayah-Nya ditiup mesra,
Ingin menyapa wajah yang kadang murung ditimpa musibah,
Ingin membelai hati yang kadang resah dan alpa,
Ingin menyuburkan jiwa yang kering imannya,
Kita hanya berani menatap kosong kedatangannya,
Kita hanya tersenyum tanpa makna,
Kita hanya ketawa tak terkata,
Kadang kita tidak sedar kehadirannya.
Persoalannya, begitukah kita?
Bila aura nur-Nya mengetuk pintu hati,
Kita mengukir senyum keangkuhan,
Kita menjeling dengan pandangan bakhil,
Kita menutup telinga dengan kapas prasangka buruk,
Kita lupa erti syukur,
Kita lupa erti nikmat,
Kita lupa...
Persoalannya, begitukah kita?
Ingin menyapa wajah yang kadang murung ditimpa musibah,
Ingin membelai hati yang kadang resah dan alpa,
Ingin menyuburkan jiwa yang kering imannya,
Kita hanya berani menatap kosong kedatangannya,
Kita hanya tersenyum tanpa makna,
Kita hanya ketawa tak terkata,
Kadang kita tidak sedar kehadirannya.
Persoalannya, begitukah kita?
Bila aura nur-Nya mengetuk pintu hati,
Kita mengukir senyum keangkuhan,
Kita menjeling dengan pandangan bakhil,
Kita menutup telinga dengan kapas prasangka buruk,
Kita lupa erti syukur,
Kita lupa erti nikmat,
Kita lupa...
Persoalannya, begitukah kita?
Hidayah Allah itu amat bernilai.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan